This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday, November 14, 2013

Calvin: Jalan Hidup dan Karyanya


CALVIN, SIAPAKAH DIA?

Calvin, seorang anak kecil yang pertama muncul di Noyon pada tanggal 10 Juli 1509. ia memulai kehidupannya dengan belajar di College des Capettes di Noyon. Melanjutkan ke College Montaigu di Paris. Di sana ia mendapat gelar Magister dalam ilmu pengetahuan bebas [liberal arts, ed.]. Tahun 1528-1531, ia belajar hukum di Orléans dan Bourges serta mendapat gelar dalam ilmu hukum. Namun setelah ayahnya, Gerard Cauvin meninggal, Calvin berpindah haluan menuju sekolah teologi. Ia belajar di College France. Di sini yang berkembang justru aliran humanisme. Hal ini kemudian mendapat cukup perhatian. Namun, di Paris itu ia malah tinggal di rumah seorang penganut reformasi, Etienne de la Forge. Calvin sontak menaruh pengertian dan kemudian membandingkannya dengan humanisme dan ajaran Katolik Roma. Dari sinilah ia kemudian mendapat suatu perbedaan yang mencolok pada ajaran mengenai transubstansiasi dan amal-amal baik. Ia kemudian beralih mendalami ajaran reformasi melalui literatur milik Luther, Lefevre d’Estaples dan lainnya. Mulailah pikirannya terbuka dan ia cukup mendapat banyak teman di saat itu.


AWAL PERJUANGAN


Calvin mengawali perjuangan dengan ditemani oleh Nicholas Cop, seorang rektor baru di Universitas Paris. Suatu ketika, ia diberi kehormatan untuk menyampaikan pidato di hadapan mahaguru-mahaguru di universitas itu. pidato itu berkenaan dengan peringatan Hari Segala Orang Suci [1 November, ed.]. Namun, apa yang terjadi? Di saat itu Calvin yang berdiri di belakangnya bertekad untuk menyebarkan ajaran reformasi melalui pidato Cop. Jadilah Nicholas Cop berkhotbah di sana. Mengutip beberapa ayat Alkitab serta menjabarkan ajaran mengenai keselamatan melalui iman semata tanpa amal-amal baik. Terang saja, orang-orang dalam gereja ribut. Mereka kemudian seorang dengan yang lain berkata, “Ini berbau kemurtadan Luther!” Memang Lutherlah inspirasi mereka. Maka tamatlah pidato itu. Calvin dan kawannya itu segera pergi ke luar kota melarikan diri. Karena ada ucapan, penganut reformasi akan dianiaya dan dihukum mati.

Perjuangan tidak berhenti di situ. Iman yang tumbuh subur dalam jiwa Calvin itu semakin mendorong Calvin untuk belajar dan mengabarkannya ke seluruh dunia. Ia akhirnya menerbitkan suatu buku yang berjudul Institutio. Namun Calvin tidak menulis namanya. Ia ganti dengan Charles d’Espeville. Buku yang terbit tahun 1536 di Basel mendapat sambutan baik dan laku terjual. Ia melanjutkan pengembaraan panjang ke Claix menemui du Tillet. Di sana pengetahuannya bertambah banyak mengenai reformasi. Kemudian berangkatlah mereka ke Orléans dan Poitiers. Di sini penganiayaan dan pembunuhan terhadap penganut reformasi terjadi dengan hebatnya. Calvin menyadari benar bahaya mendekatinya. Namun semangatnya tak layu. Ia malah terus melangsungkan pengajarannya di desa-desa Claix itu sambil mengendap-endap. Tak lama memang, setelah itu mereka ke luar negeri. Mereka ke Strasbourg.

http://www.biography.com/imported/images/Biography/Images/Profiles/C/John-Calvin-9235788-1-402.jpg
http://www.biography.com/imported/images/Biography/Images/Profiles/C/John-Calvin-9235788-1-402.jpg
PERJUANGAN PEMBARUAN DI JENEWA

Perjuangan paling sengit terjadi saat Calvin dipanggil pemerintah Jenewa atas ajakan Farel, teman sejawatnya. Tiba di Jenewa, ajaran Katolik Roma cukup kental di sana. Namun Calvin berupaya untuk menunjukkan ajaran reformasi yang ia yakini dapat mempertanggungjawabkan itu untuk disosialisasikan. Tidak mudah memang. Ajaran itu mula-mula diterima, tetapi setelah sekian lama akhirnya terjadi keributan juga. Masalahnya ada pada tata ibadah dan beberapa pokok pengajaran. Kontan saat itu Calvin segera diusir bersama dengan sahabatnya Farel. Mereka dianggap melanggar ketentuan di dalam tata ibadah gerejawi. Beberapa pengacau utusan Courat yang sudah terpenjara. Rumah kediaman Calvin dan Farel ditembaki. Mereka pun akhirnya dituduh pembangkang karena enggan melaksanakan upacara-upacara sakramen seperti perjamuan suci. Mereka berdua terbuang dari Jenewa (1538).

Namun, perjuangan belum selesai. Di kemudian hari Calvin kembali dipanggil oleh pihak dewan kota di Jenewa. Calvin sebenarnya sudah enggan dan ia pun menolak dengan berbagai alasan seperti ia ingin menulis buku dan mendalami ajarannya. Namun, sahabatnya Farel kembali menekan dirinya untuk kembali ke Jenewa dan membenahi tingkah laku dan ajaran di sana. Semenjak keluarnya Calvin dari sana keadaan tidak bertambah baik, malah semakin kacau dengan adanya pihak pemerintah Bern ingin menguasai Jenewa. Tindakan ini dilakukan melalui berbagai cara. Mulai dari perekonomian sampai hal-hal gerejawi. Semangat yang tak padam dari Calvin dan juga perjuangannya yang begitu panjang, membawa perubahan. Ia kembali ke sana dan melakukan suatu revolusi besar-besaran. Melawan Sadoleto, orang yang tinggi ilmunya, namun mengikuti ajaran yang menyimpang, Calvin pun menang. Menghadapi Michael Servet, sarjana teologi yang berselisih mengenai pengakuan iman pada bagian “Kristus turun dalam kerajaan maut,” Calvin pun tak gentar. Padahal sewaktu itu namanya hampir-hampir dicaci maki dan disudutkan oleh berbagai lapisan masyarakat karena dianggap pembohong besar. Mengajarkan ajaran palsu. Michael Servet pun terus mempertahankan pendapat. Ia tak kenal takut. Bahkan Calvin pun dipaksa bekerja sama dengan pihak dewan Katolik Roma untuk mendapati dakwaan-dakwaan pada diri Michael Servet. Ini yang kemudian menjadikan reformasi tercoreng. Namun, akhirnya, Michael Servet pun sadar ia tidak bisa bertahan dengan pendapatnya. Hukuman mati dan bahkan penggal sudah ada di depan mata. Ia tak lagi bisa menyangkal terhadap reformator muda itu.


CALVIN, ATURAN DAN DERITANYA

Hukuman mati atau penggal menjadi suatu tindakan peradilan yang sungguh kejam pada waktu itu. Bagaimana tidak, setiap mereka yang melanggar peraturan diperingatkan, tetapi bila terus membangkang akan terkena hukuman. Seorang pemberontak melalui pengajaran atau penyimpangan dengan mengadakan keributan-keributan pernah dihukum penggal. Seperti matinya Sadoleto atau Michael Servet. Peraturan lainnya pun dianggap terlalu ketat dan mengganggu kehidupan pribadi tiap personal. Calvin sadar dengan berbagai-bagai aturan yang ditulis, tetapi perlu juga dilaksanakan sesuai dengan ketentuan. Calvin tak hanya ingin peraturan itu tertulis di atas kertas. Hal ini kemudian yang menarik kesimpulan banyak orang pada saat itu, bahwa Calvin sangat ekstrem dan kejam. Hukuman gantung, penggal dan dibakar hidup-hidup di atas api menjadi semacam kelaziman yang begitu menyedihkan. Namun, apakah Calvin seperti itu?

Bila kita tengok surat-suratnya kepada beberapa sahabat, maka fakta itu perlu ditinjau kembali. Calvin adalah seseorang yang cerdas dan berbudi. Ia tidak ingin melakukan sesuatu yang dirasa melampaui batas tertentu yang akan menimbulkan respek yang buruk. Sikap seperti ini ditunjukkan jelas-jelas di hadapan teman-temannya. Ia tidak marah dan menaruh dendam pada orang-orang yang pernah memusuhi atau bahkan mengkhianatinya. Ia tetap sabar. Meskipun berbagai penderitaan datang. Saat istrinya, Idelette de Bure meninggal, Calvin tetap tabah dan malah semakin menyadari betapa istrinya itu menginginkan Calvin terus berjuang menumbangkan “rezim-rezim” yang menyimpang dari ajaran yang benar.


AKIBAT PERATURAN DISIPLIN

Perjuangan yang panjang nan lelah, namun membawa perubahan yang kentara. Itulah yang terjadi di Jenewa. Peraturan ditegakkan, disiplin gereja berjalan, tata ibadah dan penggembalaan serta tata tertib dalam masyarakat berjalan dengan semestinya. Calvin pun mulai tersenyum. Perjuangan untuk memperbarui keadaan di Jenewa telah berhasil ia lakukan. Masyarakat hidup dalam pengabdian yang benar kepada Allah. Segala kemewahan yang menonjol mulai disingkirkan dengan berbagi kepada orang miskin. Pesta-pesta meriah yang mengosongkan jiwa mulai ditinggalkan. Bangkitlah masanya Reformasi. Akademi-akademi teologi saat itu sudah dibangun. College de la Rive, yang dulu di bawah Castellio sudah diperbaiki. Akademi ini terdiri atas dua bagian yaitu schola privata dan schola publica. Keduanya merupakan sekolah Latin yang merupakan kombinasi antara sekolah rendah dan lanjutkan. Dalam kurun tiga tahun akademi ini menyerap ribuan siswa dari berbagai negara. Para pembimbing pun tak segan macam Theodorus Beza dan Pierre Viret ada di sana.


BAGAIMANA KITA MENANGGAPI BUKU INI?

Buku ini penuh dengan lika-liku kehidupan seorang reformator yang benar-benar teguh imannya dalam ajaran reformasi. Pengabdian yang tulus dan juga kerja keras yang tinggi membuat dia menjadi salah satu tokoh reformasi yang meninggalkan banyak harapan bagi kita di sini dan kini. Perjuangan untuk mengadakan revolusi terhadap suatu ajaran yang menyimpang, menuju pada dasar hidup yang sebenar-benarnya melalui pendalaman Alkitab yang sungguh. Calvin paham benar akan hal ini. Ia rajin dalam membaca buku dan juga menafsirkan Alkitab. Tafsiran-tafsirannya merupakan bukti bahwa ia tak setengah-setengah menunaikan tugas pengabdiannya. Ia gemar belajar! Tubuhnya sampai sakit, kepalanya pening, pikirannya jenuh, tetapi semua itu dirasa sangat membahagiakan dirinya. Sekalipun ia harus kehilangan nyawa. Seolah saat ia sakit, ia berhenti mengerjakan tugasnya. Ia tak senang akan hal ini. Ia benar-benar teladan.

Dalam hal ini, berbagai kutipan surat-surat Calvin sangat menunjang bagi kita untuk belajar memahami sifat dan karakter Calvin tak memendam semangat radical revolution yang konyol, awur-awuran. Ia suka terhadap perubahan yang berangsur namun menunjukkan adanya aktualitas yang nyata bagi kemuliaan Allah. Besar dan sangat harapan reformator ini melakukan revolusi. Revolusi menuju arah pembaruan ajaran, tata ibadah gereja, spiritualitas jemaat dan juga aktualitas yang nyata. Dan itu pun terpenuhi di saat terakhir hidupnya yang semakin lelah. Ajaran-ajarannya yang memukau, memikat dan menarik perhatian adalah salah satu rahasia keberhasilannya. Khotbah-khotbahnya yang terarah, alkitabiah serta ditunjang dengan kepekaannya terhadap keadaan sosial masyarakat membuat jemaat saat itu kagum pada dirinya. Seorang penulis cepat [stenografer, ed.] asal Perancis, pernah membukukan khotbah-khotbah Calvin sebanyak kurang lebih 59 jilid yang tebal-tebal. Setiap satu tahun, kira-kira ia mencatat hampir dua ratusan khotbah-khotbahnya. Kalau seumur hidup penulis cepat itu mencatat, maka kira-kira kita bisa bayangkan berapa banyaknya.

Dr. Dankbaar mungkin menjadi salah satu saksi dari penulis cepat asal Perancis itu. ia meletakkan kritik-kritik dan pertimbangan-pertimbangan yang logis pada diri seorang Calvin. Ia mampu melakukan perubahan pada susunan peristiwa-peristiwa agar secara urut dan tidak menimbulkan salah pengertian.

Biografi Calvin ini sangat menolong banyak pihak tentang bagaimana cara berjuang dalam zaman sekarang ini. Mungkinkah melalui mukjizat-mukjizat, penyembuhan-penyembuhan, atau nubuatan? Dan setiap hari berkat dan berkat? Kalau kita menengok, justru di sini Calvin menyalis secara “cerdas” bagaimana Luther bertindak. Ia lebih kepada ajaran yang benar demi kemuliaan Allah. Atau, ia melihat sosok rasul Paulus yang kenyang penderitaan dan pengalaman hidup. Mereka berjuang dengan cara yang sama. Ajaran, pengalaman, dan penderitaan. Tidak melalui nubuatan atau mukjizat lain. Bukan kita menonjolkan “fanatisme” terhadap reformasi. Namun, keadaan sekarang inilah yang “mengganggu” diri kita untuk kembali menilik bagaimana para reformator gereja berjuang. Dengan cara apa kita membangun komunitas kerajaan Allah yang teguh yakni berpegang pada ajaran yang benar.

Jelas yang ingin diungkapkan oleh Dr. Dankbaar akan menggugah hati kita untuk membaca ulang buku “lawas” nan berharga ini. Biarpun warna kekuning-kuningan mendominasi, tetapi isinya tak terbeli. Pelajaran teologis yang tajam dan sederhana, hingga kita semua mengerti. Bukan hanya para reformator itu saja. Pemaparan mengenai Ketritunggalan Allah, karya keselamatan dalam Kristus, anugerah semata, dan hal-hal lain secara gamblang ditegaskan oleh Calvin. Tidak ada yang disembunyikan. Semua dibeberkan dan “siap” untuk diuji kebenarannya. Namun, Calvin tak tinggi hati. Ia ingin supaya dipahami secara benar dan bertindak adil. Tidak saling menyudutkan. Inilah yang menjadi kunci sukses Calvin berhubungan dengan teman-teman yang kadang juga salah mengerti atau kurang paham. Ia tak lekas mengklaim secara ekstrem, tetapi “supaya ia berhenti bertindak dan berpikir ulang mengkaji setiap perkataannya.” Tak mudah memang. Perlu banyak belajar dan memahami satu per satu. Berbagai pesan terungkap di sini dan tentunya kelemahan pun ada. Bagaimana pertobatan Calvin tidak diungkap secara jelas. Dan, siapa nama-nama anaknya pun tak disebut. Mungkinkah Calvin senior memiliki penerus bagi perjuangannya? Jawabnya, ada! Kita adalah pewarisnya! Ia berdedikasi tinggi untuk mengabdikan hidup melalui panggilan masing-masing, mengajak kita semua, rapatkan barisan dan berjuang!


(Diedit dengan perubahan minor oleh Nindyo Sasongko)

RESENSI BUKU:
SUATU PENILAIAN MENGENAI REFORMATOR GEREJA
ELROY NATHANIEL

MENANGGAPI ISU LEWAT SMS TENTANG KARTU PERDANA AXIS

SURAT PASTORAL

http://www.opusdei.co.id/image/pantocrator+_281_29.jpg
Yang terkasih Adik-adikku para Metaners, damai dari Tuhan Yesus menyertai kamu,

Saya pernah mendapat SMS yang mengatakan, "Hati-hati dengan Katu Axis" karena mendukung gereja Setan, karena jika dibalik maka ditemukan kata "Sixa." Lalu, promosinya banyak memakai angka 6! Yang tersirat adalah, 666 adalah angka Setan!

Maka dengan ini saya harap kalian memperhatikan kata-kata pembina. Pertama, jangan mudah terbujuk oleh iklan yang tidak masuk akal. Sebagai Metaners yang bisa berpikir kritis, hendaklah kalian dapat berpikir dengan jernih! Simpulkan suatu berita, jika ada data dan bukti yang jelas! Kita tahu, tuduhan tentang Axis itu tuduhan kosong dan tidak ada data. Apakah kita punya data yang membuktikan bahwa Axis sungguh-sungguh mendukung gereja Setan. Sebab jika kita turut menuduh, sementara kita tidak mempunyai bukti, dan ternyata tidak betul, ingat kata firman Tuhan yang tegas dalam Hukum ke-9, "Janganlah mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu!"

Saya ingat, pada waktu saya masih muda sekali, tuduhan yang serupa ditujukan juga kepada sebuah perusahaan pemroduksi shampoo dan sabun P&G, yang memproduksi misalnya Shampoo Pantene. Perusahaan ini sampai-sampai meminta penginjil ternama Billy Graham untuk menjernihkan masalah dan mengatasi tuduhan yang dilancarkan kepada pihak mereka! Sungguh, tuduhan seperti itu sangat kejam, dan betapa kejamnya lagi bila orang Kristen yang sudah tahu hukum Allah, turut menuduh dengan tiada bukti sama sekali.

Saya sedih sekali, sebab pada waktu itu, malah sejumlah hamba Tuhan dari GKMI turut melayangkan tuduhan tersebut. Saya sungguh berdoa kepada Tuhan, supaya para hamba Tuhan pun diberi ketajaman berpikir dan kritis dalam menyikapi segala berita yang masuk.

Bagi kalian, saya minta! Jangan terbujuk. Saya berharap, tuduhan terhadap Axis ini tidak diembuskan oleh vendor kartu GSM lainnya! Sebab bila Ya! maka ini adalah sebuah kekejaman tersendiri, sebuah persaingan yang tidak sehat. Kita tahu, bahwa isu mengenai agama adalah yang paling jitu di negara kita. Dengan agama, kita dapat mengeruk keuntungan! Dengan agama, kita pun dapat membunuh orang lain. Maka, jangan sampai kalian masuk ke dalam perangkap, agama menjadi sarana permainan politik persaingan dagang.

Kedua, tentang angka 6, saya tegaskan: ITU BUKAN ANGKA SETAN! Semua angka adalah hasil olah intelektual manusia, dan itu pun berarti merupakan bagian dari ciptaan Tuhan yang sungguh amat baik. Angka 6 juga adalah angka yang baik. Angka 66 juga baik. Angka 666 pun baik. Salahlah orang yang mengatakan bahwa angka 6 itu angka Setan. Ingat, Alkitab kita jumlahnya 66 kitab! Apakah dengan begitu kita pun akan menyimpulkan bahwa Alkitab kita juga berasal dari Iblis!? Awasilah dirimu, dan cermatlah akan segala macam ajaran! Kalau begitu, saya berani menyimpulkan bahwa 666 pun bukan angka Setan!

Buka Alkitabmu, dan pelajari Alkitab dengan baik-baik. Jika kamu tidak memiliki cukup kejelian untuk membaca dan mempelajari Alkitab, harap tidak sungkan-sungkan untuk bertanya kepada seorang hamba Tuhan. Kalian harus mengucap syukur, karena kita diberikan banyak hamba Tuhan yang mau benar-benar bertanggung jawab dalam tugas pelayanan firman. Maka, jikalau kamu menjumpai bagian-bagian yang amat sulit dipahami, hendaklah tidak ragu-ragu untuk bertanya kepada orang yang lebih mengerti!

Buka Wahyu 13.18, di situ dikatakan, "Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam." Alkitab tidak pernah berkata bahwa 666 adalah angka Setan! Ini angka manusia.

Perhatikan! Orang kuno suka sekali memakai bahasa simbol, termasuk kode-kode yang memakai angka. Kita tahu, angka 7 adalah angka Allah, angka kesempurnaan. Alkitab pun memberi tahu kita bahwa angka 666 adalah bilangan manusia. Ini menunjukkan, seberapa pun manusia sombong, congkak, pongah, dan bermegah diri, ia tidak akan dapat menyamai Allah. Sekalipun jumlah digitnya lebih banyak (666), manusia tidak mungkin sanggup sampai ke angka 7. Jika demikian, apakah yang dapat membuat manusia sedemikian bersombong diri di hadapan Allah?

Kamu mungkin bertanya, lalu mengapa biasanya gereja Setan memakai lambang angka 666? Kalau mau jujur, inilah kebodohan dari orang orang Kristen sendiri, yaitu mereka yang sok pintar, tidak mau diajar. atau malas belajar firman dengan baik dan kritis. Orang yang sok tahu ini memikir-mikir kalau angka 666 itu angkanya Setan! Lalu mereka mengajarkannya dari satu tempat ke tempat yang lain dengan sembrono! Nah! Justru dengan jalan itu Setan bersukacita! Ia yang semula tidak punya simbol dan logo, kini diberi simbol dan logo dengan gratis oleh orang Kristen! Maka ia pun pakai "hadiah" dari orang Kristen untuk gerakannya. Siapa yang salah? Tentu orang Kristen sendiri!

Maka, Metaners, saya serukan buat kamu, harap tidak ada seorang pun di antara Metaners yang kemudian ikut-ikutan dalam berita-berita yang tidak jelas. Jika kamu mendapatkan SMS, tidak usah dibalas, tidak perlu diteruskan. Buang dan hapus saja. Di hadapan Allah (coram Deo), saya katakan, kamu tidak berdosa! Jangan takut untuk melakukan ini. Justru ketika kamu melanjutkan ke teman-temanmu, kamu berdosa! Mengapa? Karena kamu sudah turut dalam fitnah yang tidak ada buktinya! Bagaimana jika kamu mau memakai kartu Axis tersebut? Silakan saja, tidak ada larangan dan tidak ada promosi dari saya selaku pembina.

Seruanku yang terakhir, giatlah selalu belajar firman, jadilah cerdas di dalam iman dan intelektual, jika kamu memang mau menjadi remaja-remaja yang tangguh di tengah-tengah angkatan yang sesat dan bengkok hatinya ini! Apa tujuannya? Supaya kamu menjadi seperti bintang-bintang yang bersinar terang di dunia (Filipi 2.15). Jadilah selalu GENERASI PELOPOR, BUKAN PENGEKOR!

Anugerah Allah Bapa di dalam Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu sekalian, kini dan sampai selama-lamanya. Amin.

TERPUJILAH ALLAH!

Wednesday, November 13, 2013

APAKAH IMAN REFORMED ITU?


http://bondvoyage.webs.com/martin-luther-here-i-stand3.jpg
sumber:http://bondvoyage.webs.com/martin-luther-here-i-stand3.jpg


1. Alkitab. Aku percaya bahwa satu-satunya tujuanku di dalam hidup dan mati adalah untuk 
memuliakan Allah dan menikmati Dia selama-lamanya; dan bahwa Allah mengajar aku bagaimana untuk memuliakan Dia dalam Firman-Nya, yaitu Alkitab, yang Ia telah berikan melalui inspirasi yang tak dapat khilaf dari Roh Kudus-Nya, supaya aku dapat dengan pasti mengenali apa yang harus kupercayai mengenai Dia dan kewajiban yang Ia tuntutkan dariku.

2. Allah. Aku percaya bahwa Allah adalah Roh, tidak terbatas, kekal dan tiada tertandingi dalam segala keberadaan-Nya; satu Allah namun tiga pribadi, Sang Bapa, Sang Putra dan Sang Roh Kudus, Penciptaku, Penebusku dan Pengudusku; yang di dalam kuasa dan hikmat, keadilan, kebaikan dan keadilan-Nya, aku dapat menaruh kepercayaanku.

3. Penciptaan. Aku bercaya bahwa surga dan bumi, dan segala sesuatu di dalamnya, adalah karya tangan Allah; dan segala yang Ia telah buat Ia kendalikan dan perintah dalam semua geraknya; sehingga mereka memenuhi tujuan akhir untuk apa mereka diciptakan, dan aku yang percaya kepada-Nya tidak akan dipermalukan tetapi mendapat peristirahatan yang aman dalam perlindungan kasih-Nya yang mahakuasa.

4. Manusia. Aku percaya bahwa Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya, dalam pengetahuan, kebenaran dan kekudusan, dan dibawa masuk ke dalam suatu perjanjian kehidupan dengan Dia, untuk mematuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh Dia; dan karena keberdosaan oleh kesengajaan melawan Allah, manusia jatuh ke dalam dosa dan sengsara, di mana saya pun mengambil bagian di dalamnya ketika saya dilahirkan.

5. Kejatuhan. Aku percaya bahwa, setelah jatuh di dalam keberdosaan Adam, moyang percayaku, secara natur aku ini adalah anak kemurkaan, di bawah penghukuman Allah dan rusak di dalam tubuh dan jiwa, condong kepada kejahatan dan terpaut kepada kematian yang kekal; dalam keadaan menyedihkan ini tak mungkin bagiku untuk dilepaskan, kecuali melalui anugerah yang tak terperi dari Allah Juruselamatku.

6. Anugerah. Aku percaya bahwa Allah tidak pernah meninggalkan dunia ini binasa di dalam keberdosaannya, tetapi oleh karena kasih-nya yang besar kepada dunia ini, maka sejak kekekalan Ia telah berkenan memilih bagi diri-Nya sendiri sekumpulan besar umat yang tak dapat dihitung, untuk membebaskan mereka dari dosa dan sengsara mereka, dan dari mereka Allah membangun Kerajaan kebenaran-Nya di atas dunia: di dalam kerajaan itulah aku dimantapkan bahwa aku memiliki bagian, jika aku berpegang teguh kepada Kristus.

7. Kristus. Aku percaya bahwa Allah telah menebus umat-Nya bagi diri-Nya sendiri melalui Yesus Kristus Tuhan kita; yang meskipun Ia dulu dan untuk seterusnya adalah Anak Allah yang kekal, namun demikian Ia dilahirkan dari seorang perempuan, dilahirkan di bawah kuasa hukum Taurat, supaya Ia dapat menebus mereka yang berada di bawah kutuk hukum Taurat: Aku percaya bahwa Ia mengangkut hukuman atas dosa-dosaku ke atas tubuh-Nya di kayu salib, dan memenuhkan dalam diri-Nya sendiri ketaatan yang harus aku tanggung oleh sebab tuntutan kebenaran Allah, dan kini mempersembahkanku di hadapan Bapa-Nya sebagai harta milik yang telah dibeli dengan harga yang lunas dibayar, sebagai puji-pujian bagi kemuliaan anugerah untuk selama-lamanya: dan dengan demikian aku menahan diri untuk memegahkan kebaikan-kebaikanku, sehingga aku hanya menaruh kepercayaanku hanya di dalam darah dan kebenaran Yesus Kristus Penebusku.

8. Tuhan. Aku percaya bahwa Yesus Kristus Penebusku, yang mati bagi pelanggaran-pelanggaranku telah dibangkitkan kembali untuk pembenaranku, dan terangkat ke surga, di mana Ia kini duduk di kanan Allah Bapa yang mahakuasa, dan terus-menerus bersyafaat bagi umat-Nya, dan memerintah seluruh isi dunia sebagai kepala atas segala sesuatu demi gereja-Nya: sehingga aku tak perlu lagi takut serta dapat mengerti dengan sungguh bahwa tidak ada sesuatu pun yang dapat merebut aku dari tangan-Nya dan tidak ada sesuatu pun yang dapat memisahkan aku dari kasih-Nya.

9. Roh Kudus. Aku percaya bahwa penebusan yang dilaksanakan oleh Tuhan Yesus Kristus secara efektif diterapkan kepada seluruh umat Allah oleh Roh Kudus, yang mengerjakan iman di dalamku dan karenanya mempersatukan aku kepada Kristus, membarui seluruh keberadaanku seturut gambar dan rupa Allah, serta memampukan aku lebih dan lebih lagi untuk mati bagi dosa dan untuk hidup di dalam kebenaran; hingga tiba waktunya karya tak terperi ini disempurnakan di dalam aku, maka aku pun akan diterima di dalam kemuliaan: di dalamnya pengharapan agung itu berada—pada masa kini aku harus selalu berjuang untuk menyempurnakan kekudusan di dalam takut akan Allah.

10. Injil. Aku percaya bahwa Allah menuntutku, dalam kuasa Injil, pertama-tama untuk menyadari dosa dan sengsaraku serta menanggapi rahmat-Nya di dalam Kristus; aku pun kemudian harus berbalik dengan segala penyesalan dan rasa benci terhadap dosa; aku berteduh kepada Yesus Kristus semata-mata bagi keselamatanku: sehingga, ketika aku dipersatukan dengan Dia, aku dapat menerima pengampunan bagi dosa-dosaku dan diterima sebagai orang benar dalam pandangan Allah, semata-mata hanya oleh kebenaran Kristus yang diimputasikan kepadaku dan diterima hanya melalui iman: dan oleh karenanya aku yakin bahwa aku diterima dalam bilangan umat Allah dan memiliki segala hak istimewa sebagai anak Allah.

11. Perbuatan Baik. Aku percaya bahwa, setelah diampuni dan diterima oleh karena kebaikan Kristus, selanjutnya diwajibkan bagiku untuk berjalan di dalam Roh yang Ia telah berikan kepadaku, dan yang oleh-Nya kasih dicurahkan dengan berlimpah di dalam hatiku; untuk memenuhi utangku kepada Kristus Rajaku; dan dengan setia melaksanakan segala kewajiban yang dituntutkan bagiku oleh hukum yang suci dari Allah Bapaku yang di surga, dan selalu tercermin dalam hidup dan perilakuku, sebagaimana yang tercermin dalam teladan sempurna Kristus Yesus Pemimpinku, yang telah mati bagiku dan memberikan Roh Kudus-Nya sehingga aku dapat melakukan pekerjaan baik yang Allah telah persiapkan sebelumnya; Ia mau aku berjalan di dalamnya.

12. Gereja. Aku percaya bahwa Allah telah menetapkan Gereja-Nya di dalam dunia dan menganugerahinya pelayanan Firman dan titah kudus Pembaptisan, Perjamuan Kudus dan doa; agar melalui sarana-sarana ini, kekayaan anugerah-Nya di dalam Injil dapat dikenali di dalam dunia, dan—oleh berkat Kristus dan karya Roh Kudus dalam hal-hal tersebut, serta dengan menerima sarana-sarana itu—manfaat penebusan dapat diteruskan kepada umat-Nya: oleh sebab itu pula, hal ini diwajibkan kepadaku supaya aku berketetapan hati pada sarana-sarana ini dengan rajin, siap sedia, dan penuh doa, sehingga melalui hal-hal tersebut aku dapat diajar dan dikuatkan di dalam iman, di dalam kekudusan hidup dan di dalam kasih; dan bahwa aku akan memakai upaya-upaya yang terbaik untuk mengemban Injil tersebut dan menjadi duta bagi sarana-sarana anugerah itu ke seluruh dunia.

13. Masa Akhir. Aku percaya bahwa sebagaimana Yesus Kristus mula-mula datang di dalam anugerah, demikian pula Ia akan datang untuk kedua kalinya di dalam kemuliaan, untuk meghakimi dunia di dalam kebenaran dan menganugerahkan hadiah kekal-Nya kepada tiap-tiap orang tebusan; dan aku percaya bahwa apabila aku mati di dalam Kristus, maka pada waktu kematian jiwaku akan disempurnakan di dalam kekudusan dan akan pulang kembali kepada Tuhan; dan tatkala Ia akan kembali dalam kemegahan-Nya, aku akan dibangkitkan dalam kemuliaan dan disempurnakan dalam keadaan yang terberkati, dalam kepenuhan kenikmatan untuk bersekutu dengan Allah hingga kekekalan; dan oleh pengharapan yang menguatkan iman inilah, maka diwajibkan bagiku untuk dengan sukarela mengambil bagian di dalam penderitaan di dunia ini sebagai tentara Kristus Yesus, dan aku yakin bahwa jika aku mati bersama dengan Dia, aku pun akan hidup bersama dengan Dia, jika aku bertahan sampai kesudahannya, aku akan turut memerintah bersama dengan Dia. Dan bagi Dialah, Sang Penebusku, bersama dengan Sang Bapa, dan Sang Roh Kudus, tiga pribadi, satu Allah, adalah kemuliaan selama-lamanya, dunia tiada berakhir. Amin, dan amin!